Deskripsi
Di tengah kebuntuan wacana Islam politik kontemporer—yang sering kali terjebak dalam formalisme hukum, kompetisi kekuasaan, dan retorika identitas—tasawuf jarang dipertimbangkan sebagai sumber ideologi politik yang sahih.
Buku ini mengajukan pembacaan baru: menelusuri bagaimana Muḥammad Māḍī Abū al-‘Azā’im, seorang sufi Mesir awal abad ke-20, merumuskan sebuah model tasawuf yang tidak hanya berorientasi pada penyucian jiwa, tetapi juga pada transformasi sosial-politik.
Melalui tiga pilar utama dalam pemikirannya—waṭaniyyah (tanah air spiritual), jihad (perjuangan moral), dan suluk (disiplin ruhani)—buku ini mengeksplorasi alternatif untuk memahami hubungan antara spiritualitas, etika kolektif, dan perjuangan sosial.Tasawuf, sebagaimana dibaca di sini, bukanlah sekadar warisan budaya atau ekspresi mistisisme apolitik, melainkan sebuah fondasi nilai yang potensial untuk memperkaya dan menantang wacana politik Islam modern.
Bacaan ini mengundang kita untuk membayangkan kembali politik: bukan sebagai arena dominasi, melainkan sebagai medan perjuangan moral dan solidaritas sosial.
Ulasan
Belum ada ulasan.